Jalan-Jalan Ke Ubud Writers And Readers Festival

Jalan-Jalan Ke borobudur writers and culture festival

Jalan-jalan Ke Festival Buku

Jalan-Jalan Ke Pandanaran Art Festival

Festival Maulid Di Kota Wali

Festival Mahrajan Wali Jawi

Jalan-Jalan Ke Ubud Writers And Readers Festival

08.43 Reporter: dian nafi 0 Responses
Jalan-Jalan Ke Ubud Writers And Readers Festival



Ubud memang tempat yang tepat untuk melangsingkan dan membugarkan tubuh!
Soalnya banyak jalan-jalannya. Pakai kaki, dan bukannya naik kendaraan. Dus, selama seminggu di Ubud, lumayan juga turun berat badan deh. Dijamin!

Meski begitu kalau pas capek tetap saja kami naik shuttle yang disediakan. Daripada semaput? :D

Dengan shuttle, kami hanya butuh sepuluh menit untuk sampai ke lokasi venue-venue utama. Ada tiga gedung untuk main programme, yakni di Indus Resto, Left Bank dan Neka Art Museum. Sementara gedung tempat kelas workshop anak-anak di Campuhan College, yang letaknya berseberangan dengan Left Bank. Sedangkan acara-acara tambahan diselenggarakan di banyak tempat sekitaran venue utama. Ada taman baca, ada juga acara di Museum Blanco, di Museum Puri Lukisan, di Museum Marketing, di Casa Luna, di Bettlenut dan lainnya. Semua acara ditulis rapi schedule-nya dalam buku panduan UWRF. Jadi kami bisa memilih dari puluhan alternative acara tersebut.

Tema UWRF 2013 sama dengan UWRF yang digelar pertama kalinya pada 2004 silam, ‘Through Darkness to Light’ (Habis Gelap Terbitlah Terang), sebagai tema perayaan 10 tahun festival yang dilaksanakan pada 11 – 15 Oktober 2013.
Karena saking maruknya, kami pun berusaha lari-lari mengejar tiga sesi panel utama yang  jadualnya sama. Lari ke Neka, Lari ke Indus, Lari ke  Left Bank.
Bisa kebayang kan jantungannya? Hehe.

Seru pokoknya!





Read more...

Jalan-Jalan Ke borobudur writers and culture festival

08.15 Reporter: dian nafi 0 Responses
Jalan-Jalan Ke borobudur writers and culture festival


Kami datang di hotel Ambarukmo, kepagian!

Just like as another expatriate, mr john mc glyn come earlier than anothers. The discipline come from his passion, love and also responsibility . Some of leadership characters which everyone should have it.

Not like as planned before, i don't come with someone who may be has questions in the head, why i just dissappeared closely until the planned day is coming. I have reasons for this, i apologize and i assume that it can be understood well .

Well, God send me the replace person. A girl from surabaya, called galuh. She studies culture in unair . She also comes alone . So we company each others.

Back to mr glyn, of course he is glad that the two of us are his early friends who attend this noon event.

Hari berikutnya, kita jalan ke hotel dekat Borobudur mengikuti berbagai sesi yang disampaikan oleh para penulis novel maupun esai sejarah. Para suhu dan maestro di Nusantara. Seru dan insightful!

Read more...

Jalan-jalan Ke Festival Buku

08.09 Reporter: dian nafi 0 Responses
Jalan-jalan Ke Festival Buku

Alhamdulillah, Hasfa bisa ikutan dalam Book Lover Festival di Jogja pada beberapa waktu lalu. Evennya sendiri berlangsung selama sebulan penuh sepanjang bulan buku dan menyambut hari Buku Nasional.
 Seru ya, lihat buku-buku dipajang seperti hanging on the wall git. Lihat yang oranye-oranye di tengah-tengah itu? Nah, itu novel Segitiga : Setiap sudutnya punya cerita. Masih ada lho stock-nya. Kalau mau, sila sms/wa 085701591957 ya :)

 Ada juga novel Lelaki:Kutunggu LelakumuDear LoveBengkel JiwaPetitah, dan yang terbaru ada buku puisi Mantra Asmara dan buku agama/reliji Generasi Copy Paste.

Acara-acara festival macam inilah yang terus memompakan semangat bagi insan perbukuan di Indonesia. Baik penulis maupun penerbitnya :)

Read more...

Jalan-Jalan Ke Pandanaran Art Festival

08.08 Reporter: dian nafi 0 Responses
Pandanaran Art Festival

Pandanaran Art Festival berlangsung selama tiga hari dari Jumat sampai Ahad tanggal 21-23 November 2014. Jauh banget sih kalau dibandingkan dengan Ubud Writers & Readers Festival alias UWRF di Bali, atau Banyuwangi Art Festival yang berlangsung bahkan selama empat bulan itu. 
Tapi tetap saja lumayan, berhubung Semarang kan jarang banget menyelenggarakan acara-acara semacam ini. Yach, sedikit kemajuan deh. Semoga bisa makin ditingkatkan. Aamiin.


 Bagian Art-nya menempati venue sepanjang jalan depan kompleks gedung SMAN 1 Semarang. Ada beberapa komunitas seni yang menempati booth-booth dengan tenda-tenda putihnya. Dan pameran lukisan serta kerajinan alias craft yang diletakkan di tengah jalan antara SMAN 1 dengan taman KB.
 Ada  zona kuliner dan zona dolanan juga. Zona kulinernya dibagi dua. Ada yang bagian resto-resto hotel yang ada di semarang, dan bagian lain berisi representasi kafe-kafe di semarang ataupun produk-produk makanan. Bisa membaui 'gaya kapitalisme dan industrialnya' Semarang kan? Haha. Bahkan dalam tajuk Art Festival pun, kok ya ehem....:D


But, tetap kita tunggu even berikutnya dengan sesuatu yang lebih meriah dan mencerahkan lagi ^_^

*oh ya, mbok yao ada stand bukunya gitu lho, jadi bisa nebeng jualan. ihir*

Read more...

Festival Maulid Di Kota Wali

08.06 Reporter: dian nafi 0 Responses
Festival Maulid Di Kota Wali


Di dalam bulan Maulid, saat hari kelahiran Rasullah SAW diperingati di seluruh dunia, kasus Charlie Hebdo mengemuka. Ada banyak pro kontra menyertainya. Sebagian malah menunjukkan kontraproduktif dengan masuk islamnya beberapa orang Perancis. Subhanallah..

Saat kejadian dan heboh internasional itu mengemuka dan membuat sebagian orang terkunci mulutnya sebab seperti berhati-hati dalam menyikapi serta mengambil tempat berdiri untuk bisa punya sudut pandang dan perspektif yang tepat, kita tetaplah umat yang meneruskan tradisi merayakan bulan cinta ini di lingkungan kita. Alhamdulillah
Di masjidnya para wali, di kota beranda Nabawi, kota kerajaan Demak, para remaja masjidnya yang berhimpun dalam remasade didukung takmir menyelenggarakan festival maulid. Ada lomba mewarnai, lomba rebana, dll. Rangkaian acara ditutup dengan pengajian akbar.

Read more...

Festival Mahrajan Wali Jawi

08.04 Reporter: dian nafi 0 Responses
Festival Mahrajan Wali Jawi

Festival berlangsung selama sepekan pun digelar dengan meriah. Ada Pameran Peninggalan Para Wali dan Book Fair yang bertempat di halaman Masjid Agung Demak. Karena terbuka untuk umum dan berada di pusat kota, jadilah bookfair ini ramai dikunjungi setiap harinya. Tentu saja aku juga menggelar beberapa bukuku dan buku terbitanku di sana. :D


Lalu ada Sarasehan dan Silaturahmi Ulama dan Tokoh Masyarakat yang bertempat di Pendopo Kabupaten Demak. Para pembicara yang hadir antara lain: KH. A. Mustofa Bisri (Wakil Rois Am PBNU), Emha Ainun Najib (Budayawan), Agus Sunyoto (Sejarahwan), Katjung Maridjan (Dirjen Kebudayaan Kementrian Pendidikan Nasional). Acara ini juga  mengundang tiga ratusan  Kyai dan tokoh masyarakat dari Demak, Kudus, Semarang,  Grobogan dan sekitarnya.




Usai sarasehan digelar acara Kirab Budaya yang  mengambil rute hampir dua kilometer. Berawal dari depan Terminal Demak dan berakhir di Pasar Kota Demak. Ada banyak sekali atraksi di sana yang menggambarkan budaya apa saja yang dulu pernah ada di Demak tercinta ini. Tari jipin yang merupakan tari khas Demak ditampilkan beberapa kali oleh perwakilan dari komunitas ataupun sekolah. Juga ada atraksi drum band dari beberapa sekolah seperti kebanyakan karnaval lainnya. Yang unik ada arak-arakan kuda dengan penunggangnya menggunakan kostum yang menggambarkan sosok Sembilan wali alias Wali Songo.
Bahkan ada Barongsai dengan sosok boneka menggambarkan Laksamana Cheng Ho yang super besar, memakai pakaian cina. Sebagai pengingat bahwa Raden Fatah Sayyidin Panatagama yang mendirikan Demak ini moyangnya juga berasal dari Cina dari darah ibunya, sedang dari ayahnya berdarah Majapahit.

 
Malamnya diselenggarakan Mujahadah Mendoakan Indonesia di Lapangan Sekretariat Daerah. Mujahadah yang dihadiri ratusan orang ini dipimpin oleh KH. Munif Zuhri dari Mranggen. Adapun  Doa dipimpin oleh KH. Nafi’ Abdullah, KH. Asik dan Kyai-kyai sepuh serta Habaib.
 
Sebagai penutup serangkaian acara di festival Mahrajan Wali Jawi ini digelar Pentas Wayang Kulit. Acara tersebut dilaksanakan setelah Mujahadah selesai di tempat yang sama

Read more...

Jalan-Jalan Ke Asean Literary Festival

12.55 Reporter: dian nafi 0 Responses
21-23 Maret 2014 kemarin, perhelatan AseanLiteraryFestival digelar di Jakarta.
Berhubung 21 dan 22 Maret saya masih harus di Semarang untuk sharing kepenulisan, walhasil aku baru bisa berangkat Sabtu sore dan tiba di Jakarta Sabtu malam.

Para penulis dari negara-negara anggota Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara berkumpul dan berbagi ide di ASEAN Literary Festival (ALF) 2014 ini. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Esti Handayani mewakili Menteri Luar Negeri membuka festival sastra itu di Taman Ismail Marzuki Jakarta, Jumat malam.
Direktur ALF 2014 Abdul Khalik mengatakan festival ini merupakan sarana untuk menunjukkan apresiasi kepada para penulis sekaligus memperkenalkan mereka kepada publik secara luas. Para penulis dalam acara ini mengutarakan ide-ide soal bagaimana dapat berkontribusi pada masyarakat. ALF 2014 merupakan forum pertama yang mengumpulkan para penulis dari Asia Tenggara.


Gren Alia

Rencana mau bobok bareng Erni Aladjai dari Makasar batal karena dia sekamar dengan April dari Papua. Padahal udah ngebayangin bakalan semalaman ngeruk ilmu dari dia kayak pas aku ngeruk ilmu dari mbak Abidah El Khaliqy waktu itu di Gren Alia. Alhamdulillah, paginya bersisian duduk dengan Erni pas di Writer Corner yang diskusiin tentang Komunitas. Meski masih belum puas, ntar lanjut inbox an lagi kali ya.

Seharian bareng Andy Fuller

Dari pertama ketemu dia memang manis sekali. Hehe. Dari ngobrol tentang buku, event pameran haji di Nederland yang super ramai katanya, tentang uwrf, sampai ngobrolin panel di AseanLiteraryFestival bertiga bareng Laura Schu yang pagi itu jadi chairman di sesinya. Laura sama ramahnya, dia kenalkan ayahnya yang juga datang menemani. Dan Laura janji mengirimkan bukunya tentang kashmir, tengkyu.

Saking manisnya Andy pdku, Mr John mc Glynn sampai ngegodain hayo, ntar istrinya cemburu lho. Walah. Eh sesi ngobrol pagi dan siang masih disambung lagi sorenya usai panel the role of Literary Translation. Random banget ngobrolnya berakhir curhatan, hahah, tapi aku menolak diajak ngopi bareng, kuatir berkelanjutan. Halagh. Yang paling aku inget pas dia nanya, memangnya kalau nulis aja cukup buat biaya hidup? Egh, dia bener banget, dia tahu banget. Dan ini membuatku berpikir keras dan berpikir ulang. Nah nah!






Katrin Bandel yang manis

Sudah lama banget tahu nama Katrin Bandel yang terkenal sebagai seorang kritikus sastra. Tapi baru kesampaian ya di ALF ini. Nggak nyangka kan kalau tulisannya secadas itu tapi asli orangnya seramah ini :)

bahkan kami juga ngobrolin tentang islam, cahaya dan hidayah :D





Laura  Schummer yang memandu diskusi "Ethnicity, Religion and Literature" tentang peran sastra dalam mendorong perdamaian dan multikulturalisme bersama pembicara Andy Fuller dan Na Ye (China) ternyata juga banyak riset dan menulis tentang pergulatan muslim  di berbagai negara.








Dari beberapa diskusi dengan pembicara antar negara, terungkap betapa besarnya kontribusi penulis dalam masyarakat terutama untuk perjuangan akan keadilan dan kemanusiaan. Di samping itu, disadari juga akan pentingnya untuk menggalakkan penerjemahan karya antar negara ASEAN dan ke dalam bahasa Inggris sehingga bisa menjangkau publik lebih luas.

Pete Lacaba, penulis dan penyair asal Filipina yang hadir sebagai pembicara dan menyampaikan General Lecture dalam gelaran festival, mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, setiap penulis sudah seharusnya menyampaikan akan kebenaran dalam setiap karyanya.

Read more...

Festival Pandanaran Semarang

12.54 Reporter: dian nafi 0 Responses
Pandanaran Art Festival

Pandanaran Art Festival berlangsung selama tiga hari dari Jumat sampai Ahad tanggal 21-23 November 2014. Jauh banget sih kalau dibandingkan dengan Ubud Writers & Readers Festival alias UWRF di Bali, atau Banyuwangi Art Festival yang berlangsung bahkan selama empat bulan itu. 
Tapi tetap saja lumayan, berhubung Semarang kan jarang banget menyelenggarakan acara-acara semacam ini. Yach, sedikit kemajuan deh. Semoga bisa makin ditingkatkan. Aamiin.


 Bagian Art-nya menempati venue sepanjang jalan depan kompleks gedung SMAN 1 Semarang. Ada beberapa komunitas seni yang menempati booth-booth dengan tenda-tenda putihnya. Dan pameran lukisan serta kerajinan alias craft yang diletakkan di tengah jalan antara SMAN 1 dengan taman KB.
 Ada  zona kuliner dan zona dolanan juga. Zona kulinernya dibagi dua. Ada yang bagian resto-resto hotel yang ada di semarang, dan bagian lain berisi representasi kafe-kafe di semarang ataupun produk-produk makanan. Bisa membaui 'gaya kapitalisme dan industrialnya' Semarang kan? Haha. Bahkan dalam tajuk Art Festival pun, kok ya ehem....:D


But, tetap kita tunggu even berikutnya dengan sesuatu yang lebih meriah dan mencerahkan lagi ^_^

*oh ya, mbok yao ada stand bukunya gitu lho, jadi bisa nebeng jualan. ihir*

Read more...

Jalan-Jalan Ke WBL: Wisata Bahari Lamongan

14.27 Reporter: dian nafi 0 Responses

Jalan-Jalan Ke WBL: Wisata Bahari Lamongan







Serunya saat akhir pekan kemarin kami jalan-jalan ke WBL alias Wisata Bahari Lamongan. Kami tiba di WBL sekitar pukul setengah delapan pagi. Kami sudah sarapan di dekat bis, dengan bekal yang kami bawa sendiri dari rumah. Satu bis besar dengan penumpang berjumlah 40-an orang, sigap menyantap nasi dan ayam bakar salju  lezat dengan sambal merahnya yang aduhai.

Selama menunggu jam buka WBL yakni jam 9 pagi, kami merebahkan punggung di bangku-bangku yang terdapat di hall utama, bagian depan alias entrance lokasi wisata ini.


Dari jam 9 pagi sampai jam 2 siang itu kami bermain dengan sepuas-puasnya di dalam lokasi WBL. Semuanya, eh nggak semuanya dink, sebagian besar area mainnya gratis, cukup menunjukkan gelang tiket seharga Rp 75.000,0 itu.

Murah kan? Buat hampir semua permainan lho.

Kami melihat film 3D yang berjudul Titanic tapi versi hantu-hantu dan horornya. Hahaha...
Terus kami ke rumah sakit hantu. Tapi sebagian tidak ikut masuk karena takyuuuuut. Hihihihi....


Lalu kami ke Istana Bawah Laut, terus ke Sarang Bajak Laut, and then ke Istana Boneka, trus ke Planet Kaca, Ke arena Tembak Ikan, Main Bom Boom Car, dan masih banyak lagi.


Paling lama kami menghabiskan waktu di dalam air, alias berenang. Meskipun gayanya nggak jelas, entah gaya bebas, atau gaya katak atau gaya batu :D



Usai sholat jamak qoshor setelah lelah mengarungi medan WBL, kami makan siang di restoran depan WBL. Serunyoooooo hari ini!





Read more...

 

Blogger news

Blogroll

About